Syukri Ibrahim - Wareeh |
PENA News | Kempanye di Denmark Pemilihan anggota legislatif dari partai Social Demokrasi dan Venstres dll. Sudah mulai berkampaye untuk pemilihan tahun ini, saya bisa melihat cara langsung bagaimana partai-partai berkampanye di Denmark.
Cara mereka berkampanye sangat unik dan menarik untuk kita jadi perbandingkan dengan orasi para politikus di Acheh saat ini. Mereka cuma dengan membagi–bagikan sebuah kertas atau kartu yang melambangkan Nama Partai dan fotonya beserta misi maupun visi dikertas tersebut.
Pada setiap-setiap Partai Politik melakukan pertemuan–pertemuan sesama dan simpatisan partai–partai yang berminat untuk bersama-sama dengan ambisi memajukan daerah bagian menjadi makmur. Kemakmuran ini untuk mencapai kehidupan sehari-hari masyarakat yang lebih baik.
Ini lah tujuan mereka, benar-benar untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk memiliki kehidupan yang paling bahagia di dunia. Dimana, dengan keadaan yang damai, dan dilengkapi serta terdiakanya tempat yang baik, layanan mulus.
Dalam perdebatan kampanye Partai Politik sehingga melahirkan ide baru. Kalau kita lihat dalam debat mereka saakan-akan pecah meja di depan kita dalam pertemuan itu. Tapi diakhir kalimat, kalau sudah ada titik temu baru tersenyum seperti biasa lagi. Debat adalah semacam kesukaan orang Denisk.
Saya tahu, dikarenakan pernah melihat dan mengikuti Partai Lokal di Denmark. Nah kita kembali lagi kempanye Kandidat di Denmark, mereka berkampanye di media– elektronik dan TV serta sosial fecebook juga dengan cara memberi pendapat maupun menerima pendapat atau mencari penyelesaian masalah. Disini juga menjelasakan visi dan misi mereka kepada rakyat yang bertanya kepada mereka.
Sebuah Media lokal Denmark memberitakan Kandidat Partai Venstres dalam Pemilu Lokal tahun ini yang tidak menggunakan Pemimpin Partai untuk kampanyenya Lars Lokke Rasmussen. Dalam berkampanye pada tingkat yang sama sebagai saingan mereka dengan Partai Sosial Demokrat, dll. “Venstres kandidater i kommunalvalgkampen bruger ikke Lars Løkke Rasmussen i samme omfang som deres rivaler”.
Begitulah sedikit contoh yang kita bisa manfaatkan cara–cara yang profesional untuk pemilihan di Negara Denmark. Bagaimana di Negeri kita, sangat jauh perbedaan? Kampanye di Negeri kita seperti orang pergi mendengar da’wah yaitu datang beramai–ramai hanya untuk mendengarkan omong kosong seorang partai dengan harapan tanpa kenyataan.
Saya pernah punya teman dari Partai Social Demokrasi - HS namanya. Aku bertanya kepadanya bagaimana Partai Social Demokrasi bisa menjadi bagian dari pesta (Denmark) yang juga termasuk Sosial Demokrat dan Reformis. Dia menjawab bahwa dia tampak agak seperti kereta api.
Pertama, banyak stasiun yang akan dia lewatkan yang berjenis sama seperti dia. Dan, kemudian tidak ada alasan untuk tidak pergi bersama-sama. Jadi, kami kuat karena bersama-sama. Pada satu titik, beberapa akan turun dari kereta, kemudian lagi akan lain turun-sementara beberapa-termasuk dirinya akan berhenti di stasiun akhir.
Bukankah itu situasi yang sama yang kita hadapi hari ini? kita tahu semua kita ingin kemajuan, perkembangan dan kenyataan tapi mengapa kita harus bersaing dengan ego masing–masing sesama bangsa kita sendiri hingga tidak ada titik temu dan sudah menjadi contoh untuk kami generasi yang tidak bisa kami contohi!
Looking forword untuk memo yang lama dan menjalankan segala sesuatu ke yang baru. Bukankah tugas kita ataupun tugas pemimpin–pimimpin semua untuk mengumpulkan semua orang–orang kita Acheh hari ini. Dan, ini waktu yang baik untuk setuju dengan kita dalam perjalanan ke depan-meskipun kita tidak harus setuju dimana perjalanan berakhir.
Bukankah tugas sejarah kita untuk mengumpulkan semua orang-orang Acheh bersatu pada saat ini? Sekian terimakasi mohon dimaafkan kalau ada yang tidak berkenaan dengan tulisan saya ini cuma satu pandangan dari Generasi Acheh
Cara mereka berkampanye sangat unik dan menarik untuk kita jadi perbandingkan dengan orasi para politikus di Acheh saat ini. Mereka cuma dengan membagi–bagikan sebuah kertas atau kartu yang melambangkan Nama Partai dan fotonya beserta misi maupun visi dikertas tersebut.
Pada setiap-setiap Partai Politik melakukan pertemuan–pertemuan sesama dan simpatisan partai–partai yang berminat untuk bersama-sama dengan ambisi memajukan daerah bagian menjadi makmur. Kemakmuran ini untuk mencapai kehidupan sehari-hari masyarakat yang lebih baik.
Ini lah tujuan mereka, benar-benar untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk memiliki kehidupan yang paling bahagia di dunia. Dimana, dengan keadaan yang damai, dan dilengkapi serta terdiakanya tempat yang baik, layanan mulus.
Dalam perdebatan kampanye Partai Politik sehingga melahirkan ide baru. Kalau kita lihat dalam debat mereka saakan-akan pecah meja di depan kita dalam pertemuan itu. Tapi diakhir kalimat, kalau sudah ada titik temu baru tersenyum seperti biasa lagi. Debat adalah semacam kesukaan orang Denisk.
Saya tahu, dikarenakan pernah melihat dan mengikuti Partai Lokal di Denmark. Nah kita kembali lagi kempanye Kandidat di Denmark, mereka berkampanye di media– elektronik dan TV serta sosial fecebook juga dengan cara memberi pendapat maupun menerima pendapat atau mencari penyelesaian masalah. Disini juga menjelasakan visi dan misi mereka kepada rakyat yang bertanya kepada mereka.
Sebuah Media lokal Denmark memberitakan Kandidat Partai Venstres dalam Pemilu Lokal tahun ini yang tidak menggunakan Pemimpin Partai untuk kampanyenya Lars Lokke Rasmussen. Dalam berkampanye pada tingkat yang sama sebagai saingan mereka dengan Partai Sosial Demokrat, dll. “Venstres kandidater i kommunalvalgkampen bruger ikke Lars Løkke Rasmussen i samme omfang som deres rivaler”.
Begitulah sedikit contoh yang kita bisa manfaatkan cara–cara yang profesional untuk pemilihan di Negara Denmark. Bagaimana di Negeri kita, sangat jauh perbedaan? Kampanye di Negeri kita seperti orang pergi mendengar da’wah yaitu datang beramai–ramai hanya untuk mendengarkan omong kosong seorang partai dengan harapan tanpa kenyataan.
Saya pernah punya teman dari Partai Social Demokrasi - HS namanya. Aku bertanya kepadanya bagaimana Partai Social Demokrasi bisa menjadi bagian dari pesta (Denmark) yang juga termasuk Sosial Demokrat dan Reformis. Dia menjawab bahwa dia tampak agak seperti kereta api.
Pertama, banyak stasiun yang akan dia lewatkan yang berjenis sama seperti dia. Dan, kemudian tidak ada alasan untuk tidak pergi bersama-sama. Jadi, kami kuat karena bersama-sama. Pada satu titik, beberapa akan turun dari kereta, kemudian lagi akan lain turun-sementara beberapa-termasuk dirinya akan berhenti di stasiun akhir.
Bukankah itu situasi yang sama yang kita hadapi hari ini? kita tahu semua kita ingin kemajuan, perkembangan dan kenyataan tapi mengapa kita harus bersaing dengan ego masing–masing sesama bangsa kita sendiri hingga tidak ada titik temu dan sudah menjadi contoh untuk kami generasi yang tidak bisa kami contohi!
Looking forword untuk memo yang lama dan menjalankan segala sesuatu ke yang baru. Bukankah tugas kita ataupun tugas pemimpin–pimimpin semua untuk mengumpulkan semua orang–orang kita Acheh hari ini. Dan, ini waktu yang baik untuk setuju dengan kita dalam perjalanan ke depan-meskipun kita tidak harus setuju dimana perjalanan berakhir.
Bukankah tugas sejarah kita untuk mengumpulkan semua orang-orang Acheh bersatu pada saat ini? Sekian terimakasi mohon dimaafkan kalau ada yang tidak berkenaan dengan tulisan saya ini cuma satu pandangan dari Generasi Acheh
Wassalam
Syukri Ibrahim - Wareeh
Syukri Ibrahim - Wareeh
0 Komentar