PENA News | Salju yang
menyelimuti permukaan bumi di Aalborg (Denmark) bukanlah penghalang bagi Rakyat
Aceh yang cinta damai dan kebersamaan. Acara silaturrahmi, belajar Alquran. Kemudian
diteruskan dengan doa kepada para arwah korban tsunami dan doa tolak bala untuk
Negeri Aceh itu berjalan dengan mulus dengan tanpa ada halangan apa-apa.
Sebelum acara doa, The ACEH TIMES (TAT) sempat duduk duduk
bersama anak-anak Aceh yang sedang belajar membaca Alquran (buet). Acara buet ini adalah acara rutin yang dilakukan anak-anak Aceh yang
berada di Denmark. Kelihatan mereka sangat tekun dan team pengajar juga sangat
teliti memperhatikan anak didik mereka. Yang baru mulai mengenal huruf hijaiyah
mereka disediakan Juz Amma, dan yang
sudah bisa baca diberikan Alquran.
Setelah acara belajar baca Alquran selesai maka dilakukan sholat
magrib secara berjamaah. Seperti biasa di kampung, Rakyat Aceh di Denmark juga masih
tidak lupa akan adat dan tatacara beragama.
Setelah sholat berjamaah, Awar Omar selaku Wakil Ketua Pelayan Rakyat
Aceh di Denmark memberikan sepatah dua kata dan kata sambutan ”sempena” dalam
acara samadiah untuk korban tsunami dan doa tolak bala untuk Aceh.
Samadiah dan doa bersama itu dipimpin oleh Tgk Ansari Tripa. TAT melihat betapa khusuk dan seriusnya Rakyat Aceh untuk memberikan sedekah kepada korban tsunami dan betapa bersungguh-sungguhnya mereka berdoa agar Aceh dijauhkan dari mara bahaya/bala.
Acara samadiah dan doa tolak bala ini memang sengaja dilakukan
lebih awal. Pembicaraan antara TAT dengan Ketua Pelayan Rakyat Denmark Hasan
Basri (Nek Hasan) mengatakan, kalau acara itu sudah jauh-jauh hari dikabarkan
ke seluruh Rakyat Aceh yang berada di Denmark. Alasannya adalah, selain
berkenaan dengan hari weekend dan Rakyat
Aceh di Denmark juga mau agar setiap melakukan sesuatu yang baik itu, jangan
selalu terlambat, karena sudah menjadi kebiasaan atau tabiat sebagian manusia, datang bala dulu baru berdoa, cetus Nek
Hasan.
Setelah acara samadiah dan doa tolak bala, Nek Hasan selaku Ketua Pelayan
Rakyat Aceh di Denmark menyampaikan beberapa kata, beliau mengucapkan
terimakasih kepada Rakyat Aceh yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk
datang. Dan, telah sudi membawa kue-kue dan makanan. Nek Hasan juga tak lupa
mengucapkan terimakasih kepada panitia yang telah menyediakan tempat dan yang
telah bersusah payah untuk mensukseskan acara tersebut.
Acara samdiah dan doa tolak bala yang selesai jam 5.45 waktu
Denmark ternyata belum berakhir, sebab tak lama setelah Pause Team Dike yang dimotori oleh Tgk. Zulkifli Yahya dan rakan-rakan
melakukan latihan sempena penyambutan Maulaidurrasul
yang Insya Allah akan diadakan pada akhir Maret 2013. Acara maulidurrasul kali
ini agak istimewa, karena Rakyat Aceh di Denmark akan mendatangkan penceramah
kondang dari Aceh.
Tepat jam 6.45 latihan selesai dan semua bekerjasama untuk
membersihkan gedung dan kemudian keluar bersama dari ruangan yang berbahagia
itu dengan hati senang dan gembira. Dari raut wajah mereka TAT bisa melihat
betapa indahnya apa yang dinamakan persatuan itu, tanpa memikirkan cara
berpolitik dan idiologi.
Kalau Rakyat Aceh di Denmark bisa, tentu rakyat Aceh yang
ada di Aceh lebih bisa lagi (harapan TAT).
Laporan Langsung
Johan Makmor Habib Abdul Gani
Dari Denmark
The ACEH TIMES
Europa
SUMBER: www.tabloidsuarapublik.com
The ACEH TIMES
adalah
Group Campany
Tabloid SUARA PUBLIK
1 Komentar
Berita njow ngon foto2 tulong neukirem bak email: acehnationalpost@gmail.com
BalasHapusinsja Allah kadang pih dimuat bak media njan.