Like on Facebook

header ads

Kata GAM tentang Batalyon Baru di Aceh

Menanggapi penambahan Batalyon baru di Aceh, Team PENA (Pembela Negeri Aceh) menghubungi salah seorang yang masih aktif dalam GAM, yaitu Bahktiar Abdullah dan meminta tanggapan beliau dalam hal ini. Dalam percakapan yang dilakukan melalui telepon Bahktiar mengatakan, "Jangankan menambah Bataliyon. Menambah pasukan apapun tidak boleh. Karena jumlah pasukan di Aceh sudah ditentukan dalam MoU".

Kalau masih juga ditambah, berarti pihak Indonesia tidak menghormati dan tidak komit dengan apa yang telah kita sepakati di Helsinki. Selama ini, kita dari GAM selalu komit dengan apa saja yang telah disetujui, tapi kalau begini, kan kelihatan sekali hanya GAM yang komit. Dari dulu kita memang sudah dengar ada desas desus bahwa penambahan ini dilakukan secara bertahap, dalih yang diberikan adalah mengamankan PILKADA, mengamankan ini dan itu. Makanya kita dari GAM sering menegur Indoneisa agar memulangkan kembali setiap kali mereka mendatangkan pasukan ke Aceh.
Bahktiar Abdullah (photo BBC)

Ditanya tentang tanggung jawab DPRA, Bahktiar tidak banyak bicara, sebab bagi dia DPRA itu, selain wakil rakyat, mereka juga kaki tangan Indonesia di Aceh. Jadi wajar saja mereka tidak mau beri komentar atau membuat protes apa-apa. Kalau ada kesalahan dalam MoU. Tugas mereka hanya mengusahakan agar isi dalam UUPA sesuai dengan MoU.

Ditanya masalah keberadaan GAM Bahktiar dengan tegas menjawab, GAM tidak pernah dibubarkan, karena GAM adalah salah satu part dari keberhasilan MoU. Jadi, kalau ada yang beranggapan GAM sudah tiada itu salah besar.

Team PENA menyinggung masalah Struktur GAM, dan bertanya.”Kenapa tidak ada bantahan resmi dari GAM tentang kejadian-kejadian yang terjadi di Aceh selama ini”. Bahktiar menjawab singkat, "Hampir semua orang dalam struktur itu sudah tidak aktif. Hal ini, disebabkan banyak dari mereka yang sudah menjabat dibawah Pemerintah Indonesia. Bersangkutan dengan itu team PENA menanyakan Bahktiar.

”Apakah tidak ada rencana mau memperbaharui Struktur GAM”. Bahktiar mengatakan, "Sudah ada pikiran kita kearah itu, mungkin dalam waktu dekat ini. Kita akan duduk bersama. Bersama, dalam arti kata semua perunding dan semua anggota yang ada dalam struktur, akan kita ajak untuk kembali duduk dbicarakan.

 ”Tapi apakah bisa atau mau semua perunding duduk bersama tanya team PENA.” Yang tidak mau maka tidak ada pemaksaan, tugas kita mengajak. Masalah mau atau tidak, itu bukan urusan kita, ujarnya seraya mengatakan, sebab seperti yang kita bilang dalam sebuah tabloid baru-baru ini, Aceh itu bukan milik kelompok atau perseorangan. Aceh itu milik Bangsa Aceh.

”Kembali ke penambahan Batalyon, apakah tidak ada surat resmi dari GAM kepada Presiden RI dan ke CMI?”  Bahktiar mengatakan, disebabkan GAM belum merubah struktur, maka dalam struktur GAM yang sekarang, Mentroe Malik Mahmud yang masih menjabat sebagai Ketua, maka seharusnya beliaulah yang harus membuat surat protes itu. Kita bukannya tidak bisa, tapi jangan nanti kita dikatakan melanggar etika atau protokuler.

Seharusnya dalam hal surat protes ini, Rakyar Aceh juga bisa menulis, karena seperti yang saya katakan tadi, Aceh itu bukan milik GAM, kelompok atau perseorangan. Tapi punya Bangsa Aceh, jadi Rakyat Aceh seharusnya lebih aktif dan berani tampil. Kalau harap GAM terus, ya tidak bisa juga lah, sama-sama kita bangun Aceh. Kita berharap agar kedepan Rakyat Aceh mau bisa bergandengan dengan GAM, tanpa rakyat, GAM juga tidak ada apa-apanya.


Johan Makmor 
Reporter The ACEH TIMES
dan Team PENA



Posting Komentar

14 Komentar

  1. GAM bertanggung jawab penuh terhadap segala perkembangan yang terjadi di Atjeh selama MoU ini masih tetap ada. Sebagaimana kita ketahui bersama, yang menandatangani MoU antara Pemerintah RI dan GAM adalah para petinggi GAM dan pemerintah RI, Bukan malah lepas tangan dan menyerahkan masalah ini kepada Masyarakat Atjeh ketika terjadi pelanggaran-pelanggaran. Statement seperti itu dari pihak GAM harus dipahami secara terinci dan menyeluruh terlebih dahulu sebelum disampaikan ke publik agar kesepahaman yang telah disetujui bersama itu dapat terlaksana dengan baik. Kita semua juga tidak boleh lupa, bahwa ada mediator yang menengahi kedua belah pihak ketika kesepahaman ini ditandatangani. Tugas mediator tidak cukup hanya sampai disitu, tetapi harus secara totalitas. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dalam permasalahan ini harus mengawal secara penuh untuk melaksanakan semua point-point yang telah disepakati. Karena tujuan daripada Perjanjian yang tertuang dalam MoU adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang pernah terjadi, bukan malah berusaha untuk menciptakan permasalahan baru bagi masyarakat Atjeh.

    BalasHapus
  2. Peuhaba awak away. Aceh itu bagian dari NKRI sehingga untuk menilai suatu ancaman dari luar perlu kekuatan dari berbagai penjuru termasuk dari Aceh apabila perlu untuk perkuatan militer didaerah tersebut kenapa tidak? Janganlah kita berfikir picik seolah Aceh berdiri sendiri, Kita sudah damai mari bangun Aceh jangan memperebutkan keuntungan pribadi semata. Kita harus bersukur pemerintah RI bersikap lunak terhadap kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. lunak apa licik nih maksudnya ... masalahnya banyak draft dalam MoU yang di langgar tuh .. ck ck ck ck ck ck knapa sih tutup mata dengan kenyataan.

      Hapus
  3. Betul tu gan...aceh juga NKRI...kita jangan mudah trhasut oleh oknum yg tak brttanggung jawab...contoh sperti politik asing...kita harus hati2...sperti saat skrg..perang chyber antara RI dan autralia tlh di lai..tdk menutup kmungkinan perang fisik jg akan trjadi..dari skenario. Kalaupn trjadi perang,militer australia akan masuk pertama x dari aceh dan riau...jadi,apa salahnya RI menambah pasukan di aceh..tujuan utk mlindungi sgenap WNI dari ancaman negara tetangga...ayoo..gtanyo mandum..bersatu utk NKRI..bek katrek tanyo di jajah ngon nanggro lain..

    BalasHapus
    Balasan
    1. jika itu terjadi ... kami semua siap membela australia ..
      Siapa tau dengan hancurnya NKRI .. negeri ini nggak sibuk lagi beternak koruptor... dan jatah makan koruptor bisa untuk mensejahterakan masyarakat lainnya.

      Hapus
  4. teungku putra mantap tu, saya setuju dg pendapat anda....

    BalasHapus
  5. Seharusnya ini dari awal, saya rasa ini perlu diluruskan mesti ada yang bertanggung jawab menyelesaikan permasalahan ini, sebelum semua terlambat.

    BalasHapus
  6. mnntap tgk putra pennndapat yg akurat.

    BalasHapus
  7. mnntap tgk putra pennndapat yg akurat.

    BalasHapus
  8. mnntap tgk putra pennndapat yg akurat. aceh harus berpisah dngn ri

    BalasHapus
  9. mnntap tgk putra pennndapat yg akurat. aceh harus berpisah dngn ri

    BalasHapus
  10. mnntap tgk putra pennndapat yg akurat. aceh harus berpisah dngn ri

    BalasHapus
  11. Jgn cuma perkataan saja yg kayak singa jantan... Kami nak tengoklah...! Perbuatannya mana...?

    BalasHapus
  12. Malam ini Mualem berlinang Air Mata: http://portalsatu.com/news/saat-mantan-panglima-berlinang-air-mata/

    BalasHapus