Kebanyakan yang hilang adalah anggota Mapala Lauser Unsyiah Aceh
Tim ekspedisi Luser Mapala Unsyiah di Tripa. Dok Willy Kurniawan |
PENA News | Sebanyak 12 anggota tim ekspedisi arung jeram Krueng Tripa, Kabupaten Gayo Lues-Nagan Raya dari Mapala Lauser Unsyiah, Aceh, dikabarkan hilang sejak Jumat sore, 1 Febuari 2013. Perahu mereka terbalik beberapa kilometer setelah Desa Tongrah.
Kabar terbaliknya perahu tim diperkuat dengan informasi warga Desa Tongrah yang menemukan tiga perahu XPDC Lauser Mapala Unsyiah pada Jumat malam. Dua perahu hanyut dan satu perahu terlipat. Tidak ada anggota tim yang berada di sekitar perahu yang ditemukan.
"Masih dalam pencarian, ada 12 orang anggota Mapala Lauser yang dicari. Sampai jam 11 siang tadi belum ada survevor yang ditemukan. Jalan darat tidak bisa diakses," kata Willy Kurniawan, wartawan tvOne yang ikut dalam ekspedisi tersebut kepada VIVAnews, Sabtu, 2 Febuari 2013.
Hingga kini pencarian masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan BPBD, TNI dan Brimob. Menurut Willy, musibah itu terjadi pada Jumat sore. Berdasarkan informasi terakhir dari Komandan Koramil, tim SAR sudah berada di Desa Nanga sekitar pukul 10.43 WIB. Namun, mereka tidak menemukan anggota tim. Penyisiran dilakukan melalui jalur darat untuk menyusuri pinggir sungai.
"Ada informa tiga anak mapala dievakuasi dan dua terseret arus. Itu informasi awal yang kami terima. Saya, Ahmad Zaenal dan Aris Juanda dari tvOne seluruhnya selamat, belum ada kabar lagi, teman-teman yang dikabarkan hilang itu," katanya.
Lanjutkan Ekspedisi
Menurut Willy, tim XPDC Leuser Mapala Unsyiah sempat mengalami kendala pada hari Kamis siang. Satu perahu yang ditumpanginya terbalik. Namun seluruh anggota tim selamat. Karena kondisi yang tidak memungkinkan, enam orang anggota ekspedisi termasuk Willy tidak melanjutkan. Namun sebagian besar tim melanjutkan ekspedisi.
"Perahu terbalik sekitar Desa Perlak dan Desang Nanga. Ada arus deras akibat penyempit. Perahu terbalik dan masuk pusaran air. Ada enam perahu tim ekspedisi dan perahu induk mengangkut barang-barang juga terbalik," katanya.
Tim ekspedisi rencananya akan menelusuri arus sungai Rikit dari Gayo Lues hingga Nagan Raya, sejauh 120 kilometer. Ekspedisi dibagi menjadi dua etape, mulai dari Ripid Gait menuju Tongra dan dari Tongra Nagan Raya untuk jalur eco wisata.
Jalur ekpedisi ini memang terbilang ekstrem, tvOne sendiri diundang untuk meliput kegiatan ekspedisi dengan dukungan tim Arus Liar dan Rapid Plus Medan. Arus sungai Krueng Tripa dari Gayo Lues hingga Nagan Raya, terakhir dimasuki tahun 1998 oleh tim Mapala UI dan sebelumnya pada tahun 1987.
SUMBER: VIVAdotCOdotID
0 Komentar