Susilo Bambang Yudhoyono |
PENA News | Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan 8 proyek PT Pertamina (Persero) dengan nilai investasi US$ 15,8 miliar (Rp 150 triliun). Peresmian ditandai bunyi sirine dan penandatanganan 8 prasasti.
"Dengan mengucapkan bismillahirahmanirrahim, proyek Pertamina mulai dari Aceh hingga Jakarta dengan resmi penggunaannya," ujar Presiden SBY di atas kapal perang KRI Makassar, Kamis (6/11/2012).
Pantauan detikFinance, Presiden SBY yang menggenakan baju safari coklat didampingi oleh Dirut Pertamina Karen Agustiawan, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri ESDM Jero Wacik dan Panglima TNI Agus Suhartono. Satu persatu SBY menandatangani prasasti tersebut menggunakan spidol tinta emas.
Pada prastasi keempat, spidol tinta emas tersebut tampaknya bermasalah. Entah karena luber atau kehabisan, yang jelas spidol itu membuat tandatangan SBY tidak sempurna. SBY sempat menghapus tandatangan yang sudah dibubuhinya dengan tangan. Dengan sigap Panglima TNI dan Menko Perekonomian membantu menghapus dengan tisu. Sementara dirut Pertamina mengganti spidol tersebut dengan spidol yang baru. Suasana sempat tampak kikuk atau panik.
Kemudian SBY meninggalkan prasasti keempat tersebut dan melanjutkan membubuhi tandatangannya ke prasasti berikutnya hingga prasasti kedelapan. Setelah selesai, SBY kembali lagi ke prasasti keempat untuk membubuhi tandatangannya.
Presiden SBY meresmikan 8 proyek Pertamina dengan nilai investasi US$ 15,8 miliar (Rp 150 triliun) di atas kapal perang KRI Makasar yang berlayar diperairan laut Jawa Barat mendekati Kepala Floating Storage and Regasification Unit (FSRU).
Delapan proyek unggulan Pertamina yang diresmikan meliputi Enhanced Oil Recovery Pertamina EP, Pertamina Hulu Energi dan Pertamina EP Cepu senilai US$ 15 miliar yang diharapankan dapat menambah Produksi Pertamina 80.000 barel per hari pada 2025, Gas Processing Plant Sungai Kenawang dan Pulau Gading senilai US$ 325 juta dengan tambahan produksi migas sebanyak 26.000 barel setara minyak per hari, dan NGL Plant Perta Samtan Gas senilai US$ 193 juta yang akan menambah pasokan LPG dan kondesat.
Presiden juga meresmikan pemanfaatan proyek infrastruktur, yaitu FSRU Jawa Barat senilai US$ 93,28 juta yang dapat menghemat subsidi listrik dari pemakaian BBM oleh PLN sebesar Rp 16 triliun, proyek terminal LPG Tanjung Sekong yang berkapasitas 10.000 MT senilai US$ 35 juta dan pembangunan SPBG Coco untuk mengurangi subsidi BBM disektor transportasi senilai US$ 3,7 juta.
Untuk memperkuat armada perkapalan Pertamina guna menjamin penguasaan rantai pasokan bisnis Migas, juga diresmikan pengoperasian tiga unit kapal tanker (Kakap, Meditran, Gamkonora) senilai US$ 78,8 juta. Adapun Presiden juga meresmikan proyek energi terbarukan berupa pengoperasian PLTP Ulubelu Unit 1 dan 2 dengan investasi sebesar US$ 114 juta.
SUMBER: DETIKdotCOM
0 Komentar