"Menurut Dosen
tersebut, pada seluruh konsep perjalanan waktu ke masa depan dan/atau ke
belakang adalah memungkinan. Hal ini, jika dilihat dari ”kaca mata”
seorang Fisikawan"
Johan Makmor
Melaporkan Langsung
Dari Denmark, Europa
Melaporkan Langsung
Dari Denmark, Europa
Pembicaraan
antara seorang Dosen Fisika di University of Aarhus (kota nomor dua
terbesar di Denmark) yang bernama Ulrik Uggerhøj tentang perjalanan
waktu. Pada salah satu web tentang ilmu pengetahuan di Denamrk telah membuat saya tertarik untuk berbagi ilmu dengan para pembaca Tabloid SUARA PUBLIK.
Menurut Dosen tersebut, pada seluruh konsep perjalanan waktu ke masa depan dan/atau ke belakang adalah memungkinkan. Hal ini, jika dilihat dari ”kaca mata” seorang Fisikiawan.
Pertanyaannya adalah, dapatkah perjalanan waktu bisa jadi kenyataan? Sebagaimana kita ketahui, bahwa perjalanan ke masa depan adalah mungkin. Hampir setiap saat kita melakukannya. Kita melakukannya pada kecepatan yang sama. "Teori relativitas Einstein mengatakan bahwa waktu adalah relatif dan tergantung pada kecepatan.
Orang-orang yang melakukan penerbangan dengan pesawat atau roket yang berkecepatan tinggi akan merasakan bahwa putaran waktu akan lebih lambat dari orang-orang di bumi. Hal ini dibuktikan dengan sebagian terbangnya jam atom mengelilingi bumi. Dan, membandingkan waktu dengan jam atom yang terletak di bumi. Jadi kalau kita mau membuat perjalanan ke masa depan kita harus mempunyai kendaraan yang punya kecepatan tinggi.
Tetapi, ada banyak penjelasan dan teori tentang apakah mungkin atau tidak untuk melakukan perjalanan kembali ke masa silam. Dalam ilmu pengetahuan Fisika tidak ada yang bisa membuktikan, bahwa kita bisa kembali ke masa silam. Seandainya seseorang bisa kembali ke masa silam, dan kemudian orang itu menembak neneknya atau kakeknya maka secara lahiriah orang tua dari orang itu, tidak pernah terlahirkan ke dunia.
Masa depan dan masa lalu adalah sangat erat hubungannya. Sehingga untuk menempuh kedua waktu itu sebenarnya sangat sulit untuk dimengerti.
Menurut Dosen itu lagi, bahwa Fisikiawan beroperasi di sini dengan konsep yang kita sebut hanya untuk memenuhi cerita. Sebenarnya ini hanya cerita, atau lebih tepatnya, pertemuan antara perjalanan waktu itu sendiri, dan tidak bisa mengubah hubungan antara masa lalu dan masa depan yang mungkin.
Bicara tentang paradoks waktu, dia menjelaskan bahwa ada teori khusus relativitas Einstein meramalkan, bahwa orang-orang yang melakukan perjalanan melalui udara atau roket lebih lama tua ketimbang mereka yang ada di bumi.
Ada solusi yang berbeda untuk paradoks ini, salah satunya adalah cerita self-fulfilling, merusak masa depan asal kita. Interpretasi tersebut mengatur bahwa jika Anda melakukan perjalanan kembali masa silam untuk membunuh kakekmu, anda pasti akan gagal. Illustrasi yang paling gampang adalah, bila dikala anda ingin membunuh kakek anda, dan tiba-tiba anda menginjak kulit pisang sehingga terjatuh, maka kejadian itu telah menyebabkan anda gagal dari membunuh kakek anda.
Penjelasan ini juga disebut ”berkat kulit pisang”. Kejadian yang tidak disangka inilah, telah mengalahkan anda untuk merubah masa depan anda. Jadi pada dasarnya usaha anda untuk mengubah masa lalu tidak akan pernah bisa sukses.
Pendapat lain adalah bahwa ada dunia paralel, yang merupakan interpretasi benar-benar valid dari mekanika kuantum. Jika Anda melakukan perjalanan kembali ke masalah silam, dan menembak kakekmu sebagai seorang anak kecil maka terdapat dunia paralel. Sebuah dunia, dimana Anda tidak pernah memiliki atau akan ada, karena kakekmu ditembak sebagai seorang anak-anak di dunia lain.
Dalam dunia anda, hal-hal ini tidak pernah terjadi, itu hanya terjadi di dunia paralel.
Sebenarnya dunia paralel itu, tidak ada menariknya, karena bisa membuat kita mengubah berbagai dunia. Karena, bisa saja dimana di dunia lain kita bisa saja suka minum kopi sedangkan di dunia lain kita tidak suka minum kopi.
Kalau perjalanan ke masa depan memungkinkan, maka kita bisa bertemu orang-orang dari masa depan. Tetapi, andai kata orang-orang dari masa depan sudah ada di sini, tetapi tidak memberitahu kita apa yang akan terjadi di masa depan maka kita akan kewalahan.
Jadi argumen untuk bertemu dengan orang masa depan adalah tidak pas (tepat-red) sebelum kita bisa menciptakan mesin waktu yang bisa membawa kita mencapai ke masa depan.
Teori Lubang Cacing
Kalau mau kita tanya apa yang diperlukan untuk pergi ke masa depan, selain bergerak dengan kecepatan yang luar biasa, lubang cacing adalah salah satu contoh fenomena yang kini sedang dipelajari oleh para Fisikawan. Kami berharap bahwa lubang cacing yang punya ruang gabungan pada skala yang sangat kecil bisa menolong penjelasan ini, meskipun keberadaannya belum pernah terbukti.
Fakta lubang cacing secara teori dapat digunakan untuk membuat shortcut dalam ruang dan waktu untuk melakukan perjalanan ke masa depan. Lubang cacing juga disebut Einstein-sebagai jembatan Rosen. Keberadaan mereka tidak terbukti, tetapi didasarkan pada fenomena kuantum mekanik hal itu bisa saja terjadi.
Lubang cacing jauh lebih kecil daripada atom. Dan, atom lebih kecil dari alam semesta. Tapi jika Anda dapat menemukan lubang cacing dan ”meledakkannya” ke ukuran dimana seseorang dapat pergi melalui itu, Anda secara teoritis akan dapat melakukan perjalanan kembali ke berbagai waktu.
Namun, kita merasa pening (sulit-red) memikirkan terkait dengan keberadaan ruang lubang cacing ke dalam ukuran manusia. Pertama Anda membutuhkan sekitar jumlah yang sama dari energi negatif bahwa energi positif 10 miliar bintang menghasilkan dalam setahun. Kedua, energi dikumpulkan dalam sebuah band (frekuensi) yang sangat kecil dari sepersejuta protondiametre mulut lubang cacing.Di akhir pembicaraannya dosen itu berpendapat, sebagai manusia kita tidak akan bisa memikirkan bagaimana membentuk lubang cacing tersebut. Sumber www.videnskab.dk
”Sebagai orang Islam kita bisa saja percaya dan bisa juga tidak terhadap sain, apapun yang kita pikirkan, kalau sudah melebihi haq Allah maka kita tidak akan bisa memikirkannya.Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat AL-BAQARAH AYAT 30 ”
وَإِذْقَالَرَبُّكَلِلْمَلاَئِكَةِإِنِّيْجَاعِلٌفِيالْأَرْضِخَلِيْفَةًقَالُوْاأَتَجْعَلُفِيْهَامَنيُفْسِدُفِيْهَاوَيَسْفِكُالدِّمَاءَوَنَحْنُنُسَبِّحُبِحَمْدِكَوَنُقَدِّسُلَكَقَالَإِنِّيْأَعْلَمُمَالاَتَعْلَمُوْنَ
Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah. Berkata mereka : Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalam nya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau ? Dia berkata : Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
Menurut Dosen tersebut, pada seluruh konsep perjalanan waktu ke masa depan dan/atau ke belakang adalah memungkinkan. Hal ini, jika dilihat dari ”kaca mata” seorang Fisikiawan.
Pertanyaannya adalah, dapatkah perjalanan waktu bisa jadi kenyataan? Sebagaimana kita ketahui, bahwa perjalanan ke masa depan adalah mungkin. Hampir setiap saat kita melakukannya. Kita melakukannya pada kecepatan yang sama. "Teori relativitas Einstein mengatakan bahwa waktu adalah relatif dan tergantung pada kecepatan.
Orang-orang yang melakukan penerbangan dengan pesawat atau roket yang berkecepatan tinggi akan merasakan bahwa putaran waktu akan lebih lambat dari orang-orang di bumi. Hal ini dibuktikan dengan sebagian terbangnya jam atom mengelilingi bumi. Dan, membandingkan waktu dengan jam atom yang terletak di bumi. Jadi kalau kita mau membuat perjalanan ke masa depan kita harus mempunyai kendaraan yang punya kecepatan tinggi.
Tetapi, ada banyak penjelasan dan teori tentang apakah mungkin atau tidak untuk melakukan perjalanan kembali ke masa silam. Dalam ilmu pengetahuan Fisika tidak ada yang bisa membuktikan, bahwa kita bisa kembali ke masa silam. Seandainya seseorang bisa kembali ke masa silam, dan kemudian orang itu menembak neneknya atau kakeknya maka secara lahiriah orang tua dari orang itu, tidak pernah terlahirkan ke dunia.
Masa depan dan masa lalu adalah sangat erat hubungannya. Sehingga untuk menempuh kedua waktu itu sebenarnya sangat sulit untuk dimengerti.
Menurut Dosen itu lagi, bahwa Fisikiawan beroperasi di sini dengan konsep yang kita sebut hanya untuk memenuhi cerita. Sebenarnya ini hanya cerita, atau lebih tepatnya, pertemuan antara perjalanan waktu itu sendiri, dan tidak bisa mengubah hubungan antara masa lalu dan masa depan yang mungkin.
Bicara tentang paradoks waktu, dia menjelaskan bahwa ada teori khusus relativitas Einstein meramalkan, bahwa orang-orang yang melakukan perjalanan melalui udara atau roket lebih lama tua ketimbang mereka yang ada di bumi.
Ada solusi yang berbeda untuk paradoks ini, salah satunya adalah cerita self-fulfilling, merusak masa depan asal kita. Interpretasi tersebut mengatur bahwa jika Anda melakukan perjalanan kembali masa silam untuk membunuh kakekmu, anda pasti akan gagal. Illustrasi yang paling gampang adalah, bila dikala anda ingin membunuh kakek anda, dan tiba-tiba anda menginjak kulit pisang sehingga terjatuh, maka kejadian itu telah menyebabkan anda gagal dari membunuh kakek anda.
Penjelasan ini juga disebut ”berkat kulit pisang”. Kejadian yang tidak disangka inilah, telah mengalahkan anda untuk merubah masa depan anda. Jadi pada dasarnya usaha anda untuk mengubah masa lalu tidak akan pernah bisa sukses.
Pendapat lain adalah bahwa ada dunia paralel, yang merupakan interpretasi benar-benar valid dari mekanika kuantum. Jika Anda melakukan perjalanan kembali ke masalah silam, dan menembak kakekmu sebagai seorang anak kecil maka terdapat dunia paralel. Sebuah dunia, dimana Anda tidak pernah memiliki atau akan ada, karena kakekmu ditembak sebagai seorang anak-anak di dunia lain.
Dalam dunia anda, hal-hal ini tidak pernah terjadi, itu hanya terjadi di dunia paralel.
Sebenarnya dunia paralel itu, tidak ada menariknya, karena bisa membuat kita mengubah berbagai dunia. Karena, bisa saja dimana di dunia lain kita bisa saja suka minum kopi sedangkan di dunia lain kita tidak suka minum kopi.
Kalau perjalanan ke masa depan memungkinkan, maka kita bisa bertemu orang-orang dari masa depan. Tetapi, andai kata orang-orang dari masa depan sudah ada di sini, tetapi tidak memberitahu kita apa yang akan terjadi di masa depan maka kita akan kewalahan.
Jadi argumen untuk bertemu dengan orang masa depan adalah tidak pas (tepat-red) sebelum kita bisa menciptakan mesin waktu yang bisa membawa kita mencapai ke masa depan.
Teori Lubang Cacing
Kalau mau kita tanya apa yang diperlukan untuk pergi ke masa depan, selain bergerak dengan kecepatan yang luar biasa, lubang cacing adalah salah satu contoh fenomena yang kini sedang dipelajari oleh para Fisikawan. Kami berharap bahwa lubang cacing yang punya ruang gabungan pada skala yang sangat kecil bisa menolong penjelasan ini, meskipun keberadaannya belum pernah terbukti.
Fakta lubang cacing secara teori dapat digunakan untuk membuat shortcut dalam ruang dan waktu untuk melakukan perjalanan ke masa depan. Lubang cacing juga disebut Einstein-sebagai jembatan Rosen. Keberadaan mereka tidak terbukti, tetapi didasarkan pada fenomena kuantum mekanik hal itu bisa saja terjadi.
Lubang cacing jauh lebih kecil daripada atom. Dan, atom lebih kecil dari alam semesta. Tapi jika Anda dapat menemukan lubang cacing dan ”meledakkannya” ke ukuran dimana seseorang dapat pergi melalui itu, Anda secara teoritis akan dapat melakukan perjalanan kembali ke berbagai waktu.
Namun, kita merasa pening (sulit-red) memikirkan terkait dengan keberadaan ruang lubang cacing ke dalam ukuran manusia. Pertama Anda membutuhkan sekitar jumlah yang sama dari energi negatif bahwa energi positif 10 miliar bintang menghasilkan dalam setahun. Kedua, energi dikumpulkan dalam sebuah band (frekuensi) yang sangat kecil dari sepersejuta protondiametre mulut lubang cacing.Di akhir pembicaraannya dosen itu berpendapat, sebagai manusia kita tidak akan bisa memikirkan bagaimana membentuk lubang cacing tersebut. Sumber www.videnskab.dk
”Sebagai orang Islam kita bisa saja percaya dan bisa juga tidak terhadap sain, apapun yang kita pikirkan, kalau sudah melebihi haq Allah maka kita tidak akan bisa memikirkannya.Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat AL-BAQARAH AYAT 30 ”
وَإِذْقَالَرَبُّكَلِلْمَلاَئِكَةِإِنِّيْجَاعِلٌفِيالْأَرْضِخَلِيْفَةًقَالُوْاأَتَجْعَلُفِيْهَامَنيُفْسِدُفِيْهَاوَيَسْفِكُالدِّمَاءَوَنَحْنُنُسَبِّحُبِحَمْدِكَوَنُقَدِّسُلَكَقَالَإِنِّيْأَعْلَمُمَالاَتَعْلَمُوْنَ
Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah. Berkata mereka : Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalam nya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau ? Dia berkata : Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
Johan Makmor |
0 Komentar