Like on Facebook

header ads

Politisi Belanda Berucap “Cukuplah Sudah”, Harap Perang Aceh Diakhiri

Sebuah translaterisi manuskrip dari Kerajaan Islam Bandar Aceh Darussalam telah ditemukan di Perpustakaan Universiti Kebangsaan Malaysia. Manuskrip ini merupakan 'Wasiat Sultan Aceh' kepada Pemimpin-Pemimpin Aceh pada 913 Hijriah pada tanggal 12 Rabi'ul Awwal hari Ahad bersamaan 23 Juli, 1507.

Isi buku tersebut ialah sebuah kunci untuk rakyat yang disimpan oleh Raja-Raja Aceh terdahulu untuk Generasi Bangsa Aceh dimasa yang akan datang. Isi dalam buku tersebut hanyalah seuntaian wasiat sekaligus nasehat yang dipersembahkan kepada Anak Cucu Generasi Bangsa Aceh selanjutnya.

Apa yang dilakukan oleh Rakyat Aceh dahulu dalam keseharian mereka sehingga Aceh punya hari yang indah nan gemilang. Satu hal yang perlu dicermati bersama adalah pada saat Kerajaan Aceh Bandar Darussalam berdiri, Sultan Ali Mughayat Syah mengistiharkan “The Aceh Code” atau "Pohon Kerajaan Aceh". "Aceh Code" ini merupakan 21 kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh Rakyat Aceh pada saat itu.

Belanda pun mengirim C Snouck Hurgronje ke Mekkah untuk mempelajari kultur masyarakat Aceh yang tahan berperang. Sehingga para politisi Belanda berucap “Cukuplah Sudah” (Paul Van’t Veer: 1979) dan mengharapkan perang ini segera dapat diakhiri. Pesan ini sangat terkenal di Belanda, dimana mereka sangat prihatin dengan dana dan akibat perang yang mereka alami selama menaklukkan Aceh.
Oleh Tan Sri Sanusi Junid
SUMBER: www.bulldozerd70le.blogspot.com

Posting Komentar

0 Komentar