Like on Facebook

header ads

Disaat Rakyat Aceh di Denmark Menitiskan Air Mata dan Tgk. Mulyadi Terharu

Tgk. Mulyadi (Tengah, Pakai Peci) Penceramah dari Aceh bersama Masyarakat Aceh di Denmark
PENA News | Untuk mengetahui lebih mendalam lagi siapa Rasulullah Muhammad SAW harus lah kita tahu siapa, bagaimana dan apa. Serta siapa keturunan Baginda Rasulullah, keluarga maupun sahabat beliau. Bagaimana hubungan Baginda dengan Nabi sebelumnya. Bagaimana cara beliau melayani dengan keluarga, bagaimana cara beliau melayani sahabat dan rakyat. 

Dan yang paling penting bagaimana cara beliau membedakan antara Hablumminallah dan Hablumminannas. Itulah diantara isi ceramah Tgk. Mulyadi di Denmark pada tanggal 30 Maret 2013.

Dalam ceramah yang diselenggarakan di sebuah gedung di Aalborg, kota Nomor Kedua terbesar di Denmark ini, Tgk Mulyadi tidak banyak menyingggung tentang kelahiran Rasullullah dan perjuangan beliau dalam membela Agama Islam. Tgk Mulyadi lebih banyak bercerita tentang siapa Rasullullah itu, apa tugas beliau dan bagaimana bentuk rupa Baginda.

Disamping itu Tgk Mulyadi lebih fokus kepada moral seorang muslim yang beliau rasa saat ini sudah mulai menurun tingkatnya. Sebab itu Tgk. Mulyadi bercerita sedikit tentang tentang kisah Nabi Ibrahim dan anaknya.

Peserta yang datang dari seluruh Scandinavia sangat antusias mendengar setiap kata yang diucapkan oleh Tgk. Mulyadi. Di tengah-tengah keseriuasan Tgk. Mulyadi terkadang keluar juga celetukan humor yang membuat pendengar tertawa. Dan ditengah-tengah tawa itu ada juga air mata yang berderai.

Tgk. Mulyadi bercerita tentang bagaimana beliau memperjuangkan Syiar Islam di Aceh selama 12 tahun. Tapi beliau belum pernah menemukan pengalaman seperti yang dialami di Denmark.  Inilah yang membuat Tgk. Mulyadi terharu, maka tak kurang heran semua jamaah (pendengar) pun menitiskan air mata.

Acara ini difasilitasi oleh Rakyat Aceh yang berada di Denmark. Pemikiran untuk mendatangkan Tgk. Mulyadi untuk cermah di Denmark ini sebenarnya hasil dari Pehtem Ngon Sibak Rukok (obrolan sambil isap rukok) oleh beberapa anak muda di tahun lalu 2012, tepatnya waktu kunjungan dari rumah ke rumah dam suasana Idul Fitri.

Dengan tidak banyak pertimbangan dari yang dipertua oleh masyarakat Denmark waktu itu, maka ide inipun disebarkan keseluruh rakyat yang ada di Denamrk. Tak lama kemudian maka untuk mendatangkan Tgk. (Da’i) ke Denmark dalam rangka menyambut Maulidur Rasul telah disepakati oleh semua Rakyat Aceh yang ada di Denmark. Dan kemudian diadakan pemilihan Penceramah mana yang akan diundang dalam acara itu nanti. Maka setelah diadakan vote dari beberapa Tgk atau Da’i yang kita ajukan, maka Tgk. Mulyadi Muhammad Jamil yang mendapat suara terbanyak.

Tgk. Mulyadi dalam ceramahnya mengatakan, beliau sangat senang dengan undangan Rakyat Aceh yang ada di Denmark. Dengan undangan itu, sekalian bisa memberikan ceramah, beliau juga dapat mengadakan studi banding tentang bagaimana kehidupan, baik secara moral dan mental Rakyat Aceh yang berada di Denmark dan Rakyat Aceh yang ada di Aceh.

Dalam penutup ceramahnya Tgk. Mulyadi berharap agar persatuan dan kesatuan rakyat yang ada di Denmark jangan sampai kendur dan luntur. Serta berharap yang paling penting adalah agar jangan meninggalkan perintah Allah SWT, walaupun kita hidup dimana saja.

Disela-sela suasana yang gembira setelah habis acara ceramah atau siraman rohani itu, team reporter dari salah sebuah media elektronik di Aceh sempat mewawancarai yang dipertua oleh Rakyat Aceh di Denmark, Hasan Basri mengatakan, acara seperti ini akan dilakukan Insya Allah setiap tahun.

Dalam arti kata, Rakyat Aceh yang ada di Denmark akan mengundang penceramah dari Aceh setiap tahun untuk memberikan ceramah dalam menyambut Maulidurrasul, Hasan Basri sangat berterima kasih kepada semua rakyat Aceh yang ada di Denmark, dimana telah terlibat dalam acara tersebut, tanpa dukungan rakyat maka acara seperti ini tidak akan pernah berhasul, cetus Hasan Basri.

Lebih lanjut Hasan Basri mengatakan tidak lupa juga, mengucapkan ribuan terima kasih terhadap bantuan saudara di Aceh. Kita harap momen seperti ini bisa berkelanjutan selamanya. Untuk membuat sesuatu bukanlah mudah, seraya menyampaikan kalau kebersamaan tidak ada, acara ini mungkin tidak terealisasi. “Dikarenakan adanya kerjasama telah membuktikan sesuatu hal dapat dilaksanakan dan terwujud. Kebersamaan adalah kunci dari segala-galanya’, kata Nek Hasan panggilan akrab Hasan Basri.

Sedangkan pada hari ini Minggu, 31 Maret 2013, Tgk. Mulyadi bertolak ke Stavanger (Norwegia) untuk memberikan ceramah disana pada Tanggal 2 April 2013.
Reporter The ACEH TIMES
Perwakilan Europa
Johan Makmor Habib

Posting Komentar

0 Komentar