Like on Facebook

header ads

Gubernur Aceh akan Tindak Tegas Pelaku Sabotase

Zaini Abdullah
PENA News | Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan, beberapa permasalahan yang muncul dalam pelantikan pejabat eselo n II, III, dan IV di lingkungan Pemerintah Aceh 5 Februari 2013 lalu dikarenakan adanya sabotase oleh sejumlah oknum terhadap proses pelantikan. Karena itu, dia akan menindak tegas pelaku sabotase tersebut.Demikian dikatakan Zaini dalam pernyataan tertulisnya yang dikirimkan melalui surat elektronik oleh Kep la Bagia n Media Massa dan Penyiaran pada Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Aceh, Noerdin F Joes, Senin (11/2/2013) siang. Zaini saat ini sedang cuti dan berada di Kuala Lumpur, Malaysia, mendampingi istrinya yang sedang dirawat di RS Tawakkal, Kuala Lumpur. 

Akibat ada beberapa permasalahan terkait pelantikan, dalam hal tersebut saya Zaini Abdullah menyatakan bahwa pengetikan SK pelantikan dimaksud adanya tindakan sabotase oleh beberapa oknum. Hal ini saya ketahui 4 jam s etelah pelantikan dilaksanakan, kata Zaini dalam pernyataan tertulisnya itu.

Zaini juga mengatakan, pihaknya telah membentuk tim investigasi internal terkait polemik pelantikan 422 pejabat itu. Dari hasil investigasi, pihaknya telah mengetahui apa yang melatarbelakangi munculnya sabotase tersebut. Namun, Zaini tak menyebutkan siapa pelaku sabotase tersebut.

Namun, saya tidak ingin berburuk sangka dengan menyatakan ini mengandung unsur politik, tapi secara administrasi kepegawaian saya akan mengambil tindakan tegas terhadap oknum para pelaku sabotase tersebut, lanjut dia.

Tujuan dan sabotase yang dilakukan oleh para oknum itu, kata Zaini, sangat jelas, yaitu memperkeruh suasana dan menciptakan instabilitas terhadap Pemeritahan Aceh di bawah kepemimpinannnya bersama wakilnya, Muzakir Manaf.

Seperti diketahui, dari 422 pejabat eselon II, III, dan IV di lingkungan Pemerintah Aceh yang dilantik 5 Februari 2013 lalu, salah satu di antaranya adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang telah meninggal dunia setahun sebelumnya, yang bernama Rahmat Hidayat. Selain itu, dari 422 pejabat yang dipromosikan itu, ada juga seorang PNS yang pernah ditangkap dalam kasus khalwat atau mesum.

Selain dua kasus tersebut, juga terungkap penggantian tiba-tiba nama PNS yang menjelang pelantikan sudah tertul is dalam SK pelantikan Gubernur Aceh. PNS tersebut bernama Muslim Yacob, yang dipromosikan sebagai Kepala Bidang Program dan Pelaporan Dinas Pariwisata Aceh.

Hanya dalam waktu lima menit setelah pembawa acara membacakan nama yang bersangkutan dengan jabat an barunya itu, seorang oknum meminta agar nama Yacob dicoret dan menggantinya dengan nama orang lain. 

SUMBER: KOMPASdotCOM

Posting Komentar

0 Komentar