Like on Facebook

header ads

Tarian Unik dari Suku Gayo


Tari Saman dikembangkan Syekh Saman, ulama dari Gayo, Aceh Tenggara


Ketika menghadiri acara Speedy Taqwa yang diselenggarakan di Masjid Sunda Kelapa Jakarta, seperti biasa sebelum acara inti dimulai, para undangan dihibur dengan acara pembukaan oleh penyelenggara acara entah itu berupa nyanyian, tarian, dan sebagainya. Acara Speedy Taqwa yang berbasis Islam ketika itu menyuguhkan tarian Saman. Jujur saat itu saya tidak berpikir jauh untuk ke arah makna dari tarian tersebut, Ternyata keanekaragaman seni dan budaya yang diwarisi oleh para leluhur kita banyak mengandung makna dan arti yang tersirat baik dari gerakan maupun dari syair yang tertuang dalam lagu tersebut.

Tarian Saman adalah tarian yang berasal dari Suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat dan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Syair yang digunakan dalam tarian Saman adalah bahasa Arab dan bahasa Gayo. Tari saman di kembangkan oleh Syekh Saman, beliau merupakan ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.


Oh ternyata tarian saman mempunyai makna yang nyambung dengan acara yang bernuansa Islam, tarian Saman adalah merupakan salah satu  media untuk menyampaikan pesan atau dakwah yang mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan dan kekompakkan. Tarian ini biasanya didampingi oleh ketua atau seseorang yang pandai untuk memberi nasihat-nasihat terlebih dahulu kepada para pemain dan penonton. Sungguh luar biasa makna dari tarian saman ini, ketika saya mendengarkan ketua dengan fasihnya berbahasa Aceh, meskipun saya tidak mengerti apa yang diucapkannya tetapi saya ngerti maksud dan tujuannya, karena bahasa Aceh ada sedikit melayu nya juga.

Tarian yang tidak diiringi dengan alat musik namun suara yang dikeluakan melalui kekompakan gerakan tangan dan nyanyian ini merupakan hal yang unik menurut saya. Untuk menciptakan sebuah kekompakkan sangat tidak mudah, butuh konsentrasi yang tinggi serta latihan  keseragaman formasi dan ketepatan waktu merupakan hal yang wajib dalam menampilkan tarian ini agar singkronisasi terjadi anata penari satu dengan yang lainnya untuk terciptanya suara dan hentakan musik yang keluar melalui tepuk tangan penari, memukul dada dan pangkal paha  sehingga menhasilkan kesempurnaan penampilan tarian tersebut.

Tarian saman yang menggunakan dua unsur tepuk tangan dan tepuk dada, yang kemudian menghadirkan kembali lewat gerak dan syair-syair untuk mempermudah dakwahnya. Sungguh unik bukan? Sebagai bagian dari anak bangsa, sudah merupakan suatu kewajiban kita untuk menjaga, melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan yang kita miliki. Kita patut bangga karena memiliki kekayaan seni budaya yang beraneka ragam yang diwarisi oleh leluhur kita. Jika bukan kita, siapa lagi yang peduli dengan bangsa yang kita cintai ini.

Sekarang saya jadi tahu, bahwa seni budaya itu ternyata banyak maknanya dan mengandung nilai sejarah yang tinggi. Hasil karya merupakan hal yang terpenting dalam sejarah hidup kita yang bisa kita tinnggalkan di dunia dan akhirnya menjadi catatan sebuah sejarah yang akan di kenang sepanjang masa oleh generasi penerusnya. Melalui catatan ini, semoga kita bisa belajar mencintai kebudayaan bangsa sendiri.***

SUMBER: http://simpelwomen.blogspot.com

Posting Komentar

0 Komentar