PENA News | Acara Milad (Hari Peringatan) ke-36 Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dipusatkan di Kompleks Pemakaman Hasan Tiro di Desa Mureue, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, berjalan lancar dan aman. Kekhawatiran terjadinya benturan dengan aparat, karena adanya upaya pengibaran bendera GAM, tak terjadi.
Acara milad dihadiri sejumlah Petinggi Partai Aceh, yang merupakan partai politik lokal bentukan para mantan tokoh GAM. Mereka antara lain Ketua Partai Aceh Muzakir Manaf yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh, Ketua DPR Aceh Hasbi Abdullah, sejumlah anggota DPR Aceh dari Fraksi Partai Aceh, Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah, dan Sekretaris Jenderal Partai Aceh Yahya Muadz.
Ribuan simpatisan dan kader Partai Aceh menghadiri acara tersebut. Namun Gubernur Aceh Zaini Abdullah Zaini dan calon Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud (keduanya mantan petinggi GAM), tak hadir dalam acara tersebut. Acara hanya diisi dengan pidato sambutam Muzakir Manaf dan Yahya Muadz, serta doa bersama.
Dalam sambutannya, Muzakir mengatakan, milad GAM ke-36 ini harus menjadi tonggak evaluasi bagi kinerja pembangunan Aceh kedepan. Saat ini, banyak tokoh GAM yang sudah menduduki jabatan pemerintahan di Aceh, mulai dari bupati, legislatif, hingga gubernur.
"Ke depan kita harus lebih baik lagi dan lebih bersatu lagi membangun Aceh supaya lebih baik. Angka pengangguran turun, dan kesejahteraan rakyat meningkat," kata Muzakir.
Tak ada pengibaran bendera GAM, seperti yang dikhawatirkan sebelumnya, dalam kegiatan tersebut. Mengenai hal itu, Yahya mengatakan, bendera dan lambang Aceh yang diusulkan saat ini belum tuntas dalam pembahasan DPR Aceh.
"Bendera itu belum selesai. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada DPR Aceh," katanya.
Sebelumnya, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda, Mayor Jenderal Zahari Siregar, meminta agar tak ada pengibaran bendera GAM dalam acara milad. Hal yang sama juga disampaikan Kepala Polda Aceh Inspektur Jenderal Herman Effendi.
Aparat keamanan akan menurunkan paksa pengibaran bendera tersebut.
Meskipun dalam acara milad tak terjadi pengibaran bendera, namun aparat kepolisian masih saja menemukan pemasangan bendera GAM di sejumlah tempat di Aceh.
Di Banda Aceh, selembar bendera GAM berwarna dasar merah dengan lambang bulan sabit dan bintang, dipasang di jembatan penyeberangan depan Rumah Sakit Umumum Zainoel Abidin. Di Aceh Utara, polisi juga menemukan belasan bendera serupa di sejumlah tempat.
Tak diketahui siapa yang memasang bendera tersebut. Polisi pun menurunkan bendera-bendera tersebut.
SUMBER: KOMPASdotCOM
0 Komentar