Like on Facebook

header ads

”Asa” di Denmark, Tempat Mufakat Bansa Acheh Fjerritslev–Denmark 2005

Photo Syukri Ibrahim (Wareeh) dijepret
ketika berada Nanggroe Endatu
disaat menjalin sirahturrahmi
PENA News | Disaat rapat Singom Donja ada delapan poin yang penting dan kongkrit. Salah satunya adalah Peukong Hubungan Keuridja antara Maseng-Maseng Nanggroe yang Na Waki Bansa Acheh, yang Teuleubeh Peunteng dalam Bideung Informasi. Memperkuat komunikasi di seluruh Dunia dimana ada orang Bansa Acheh.

Kalau langkah–langkah itu yang direalisasikan oleh Tokoh-Tokoh GAM (Gerakan Acheh Meurdekha) untuk merangkul semua Tokoh-Tokoh Sipil Bansa Acheh dan TNA. Dimana, seluruh elemen Bansa Acheh tersebut yang ada diseluruh dunia supaya mengawal proses perdamaian yang tidak hanya terhenti dari satu Negara keu Negara lain. Dengan begitu, tidak ada yang merasa tertindas, baik TNA dan masyarakat sipil karena saling kerja sama dan memberi serta menjalin sirrahturahmi, Take and Give, memberi maupun menerima pendapat untuk satu tujuan.

Tapi, setelah delapan tahun Nota Kesepakatan Helsinki, apa yang sudah berlaku di Bumi Serambi Mekkah sampai detik ini? Terkadang, kita malu dengan diri kita sendiri melihat, mendengar dan membaca di media–media elektronik dan cetak, politik kotor yang dimainkan para elit politik dan tokoh di Acheh, dan itu yang dirasakan oleh rakyat pada saat ini.

Setelah bertahun-tahun rakyat kita menunggu, mengharapkan dan membangga–banggakan Pemimpin yang akan membawa Acheh ke arah yang lebih baik. Tapi, harapan semua masyarakat Acheh, ”Bagaikan Pungguk Merindukan Bulan”, ternyata ”Balasan” yang diberikan Pemimpin kepada rakyat setelah bertahun–tahun hanya ”Isapon Jempol Belaka”. Pada hal, mereka menunggu harapan itu.

Ternyata perdamaian hanya dinikmati oleh segelintir kelompok, golongan dan elit politik serta Pemimpin. Ini lah yang dinamakan Kedamaian yang Tidak Abadi dan Kesuksesan yang Tidak Asli yang diberikan Pemimpin kita sebagai ”Balasan” kepada rakyat selama ini.

Walaupun demikian, saya dan rakan-rakan sangat berharap juga kepada Pemerintah Acheh, agar diutamakan perubahan dibidang perekonomian rakyat, saling bekerjasama dengan rakyat dan menerima pendapat seluruh Rakyat Acheh untuk satu tujuan dengan merangkul kembali semua tokoh–tokah masyarakat, TNA dan LSM.

Kuatkan komunikasi seluruh masyarakat Aceh diseluruh dunia, karena kita ingin melawan ”Pusat” dengan cara politik bukan melawan bansa kita sendiri dengan cara kekerasan. Dan, dorong lah para generasi muda untuk memajukan Acheh sesuai dengan peradaban dunia pada masa sekarang. Serta, tingkatkan pendidikan untuk generasi sekarang, karena itu lah harapan kita, harapan masyarakat maupun harapan generasi Bansa Acheh

Ini tulisan kutipan pada artikel yang lalu  
Salam Hangat
Syukri Ibrahim – Wareeh
Perubahan Terjadi,
Dikala Kita Mau Melakukan
Perubahan yang Terjad

Posting Komentar

0 Komentar