Like on Facebook

header ads

Sekarang: Ka Mandum Awak Nanggroe "Pegang"



PENA News | Sewaktu Konferensi Iklim PBB di Kopenhagen, saya dan seorang teman "menculik" dan membawa Irwandi Yusuf ke Malmo Swedia dari kelompoknya. Kemudian, kita tanya bagaimana pengaturan uang daerah, maka beliaupun membeberkan, bagaimana aliran uang di Aceh. 

Untuk memastikan kata-kata beliau, kami juga menanyakan hal yang sama pada Kepala Bappeda Aceh yang diberhentikan Irwandi Yusuf setelah pulang dari acara tersebut. 

Aliran uang dari Provinsi Aceh kepada seluruh kabupaten/kota sebenarnya sudah baik, menurut keterangan yang kami dengar. Dan bukti "statistik" yang ditunjukkan oleh Kepala Bappeda pada saat itu kepada kami. Jadi kalau ada yang merasa dianaktirikan, seharusnya jangan ke "Kutaraja" demonya.

Demo dulu ditempat kalian (kabupaten/kota masing-masing-red), tanya wakil didaerah masing-masing, kemana uang itu mereka salurkan. Terus, rahasia kenapa dana APBA harus dikembalikan ke "Jakarta", disebabkan Pemerintah Aceh tidak tahu menggunakan anggaran. Hal ini, disebabkan, sebelum anggaran daerah tersebut diberikan untuk "Nanggroe" maka Pemerintah Aceh tidak ada plan (rencana). 

Jadi setelah dana "tiba", akhirnya jadi panik maka "bangunlah" Atra Sot Sot. Karena tidak ada plan sebelumnya. Setiap tahunkan harus ada laporan ke "Pusat". Waktu membuat laporan tidak tahu apa mau dilapor, karena ada sebagian uang itu digunakan untuk pembangunan berkala. 

Belum lagi, masalah pendidikan juga kita tanya, hampir semua Pelajar Aceh yang dikirim melaui beasiswa, kurang mau bergabung dengan saudara mereka se-Aceh. Kalau dulu mungkin alasan GAM, tapi setelah damai apa lagi alasan mereka. Padahal beasiswa mereka banyak dari anak korban "konflik" dan "tsunami".


Irwandi bilang. "Kalau semuanya gubernur yang buat, terus apa kerjanya yang lain". hehehe, Jadi teman saya bilang, "Seharusnya Pemerintah Aceh buat kontrak dengan mereka-mereka (penerima beasiswa-red) seperti yang dilakukan oleh Malaysia. Dan bekali mereka dengan ke Aceh-an, biar tahu/mengenal saudara-saudaranya.

Waktu itu yang kita tekanlah adalah agar Pemerintah Aceh mengirim lebih banyak Tenaga Pendidik, Guru ke luar, misalnya Guru Sekolah SMA sampai Perguruan Tinggi (dosen). Supaya Generasi Aceh yang tidak mendapatkan beasiswa dapat juga merasakan ilmu dari guru/dosen yang sudah menimba ilmu di Luar Negeri.

Irwandi melotot dan bilang "Meunjoe djeut nah, ku plah utak lon dan lon djok keue gure gure jang na di Aceh". heheheh.. Maka pembicaraanpun selesai.... Saya dan teman pun hanya bisa senyum dengan melihat gaya dari Tgk. Agam (sebutan untuk Irwandi Yusuf).

Dalam hal APBA, Gubernur tak bisa berkutik kalau DPRA tak mau bekerja sama. Sekarang "Ka Mandum Awak Nanggroe" yang pegang pun malah tambah kacau masalah dana APBA. Inilah kalau kerjaan diberikan bukan pada ahlinya. 

Disini kita tidak ada niat membela siapa pun. Kita hanya mau agar Rakyat Aceh tahu keadaan dan nasib wakil-wakil dan atau terwakilkan dari mereka

Salam Damai dan Bermatabat serta Mulia
PENA.Org

Posting Komentar

1 Komentar

  1. saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
    tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan

    BalasHapus